Nama: Afven Pajar Anjastara
Kelas: 7.1 (ICT)
EKOSISTEM
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara
faktor biotik dan faktor abiotik. ilmu yang mempelajari tentang ekosistem
adalah Ekologi.
- Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari benda tak hidup, misalnya
: air, kelembapan udara, suhu, angin, dll.
- faktor biotik adalah faktor yang berasal dari benda hidup, misalnya
hewan, tumbuhan, dan manusia.
1. Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem
tersusun atas komponen sebagai berikut.
a.
Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos
= menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu
menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan
anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof
berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b.
Komponen heterotrof
(Heteros =
berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai
makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong
heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan
tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang
terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan
medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat
hidup.
d.
Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks).
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk
pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
2.
Satuan -satuan Ekosistem
a. Individu
Individu artinya
satu individu yang tidak dapat dibagi lagi.
b. Populasi
Populasi artinya
sejumlah individu sejenis yang menetap di suatu daerah pada waktu tertentu.
populasi dapat
bertambah bila terjadi Migrasi dan
Kelahiran (Natalitas)
Populasi dapat
berkurang bila terjadi Emigrasi
dan Mortalitas (Kematian)
c. Komunitas
komunitas artinya
seluruh populasi yang hidup bersama dalam suatu daerah, misalnya populasi
rumput, serangga, harimau, dan kijang dalam suatu daerah padang rumput
membentuk suatu komunitas.
d. Ekosistem
anggota komunitas
yang berinteraksi dengan benda tak hidup akan membentuk ekosistem.
Ekosistem terbagi
menjadi 2, yaitu :
- Ekosistem Alami
(Sungai, danau, hutan hujan tropis, gurun, dan laut)
- Ekosistem Buatan
(waduk, sawah, akuarium, kolam, dan hutan wisata)
e. Biosfer
Kumpulan ekosistem yang
terdapat di bumi
3. Pola
Interaksi
·
Netralisme merupakan hubungan yang tidak saling
mempengaruhi, meskipun organisme hidup di tempat yang sama.
·
Kompetisi merupakan bentuk interaksi antarindividu
sejenis atau antarpopulasi di mana individu atau populasi tersebut bersaing
mendapatkan sarana untuk tumbuh dan berkembang.
·
Predasi merupakan interaksi antara pemangsa dan
mangsa.
·
Parasitisme merupakan hubungan antara dua organisme yang
berbeda jenis dimana salah satu pihak mendapat keuntungan, sedangkan pihak lain
mendapat kerugian. pihak yang dirugikan disebut Inang, pihak
yang merugikan disebut Parasit.
·
Mutualisme merupak interaksi antara dua pihak yang
saling menguntungkan.
·
komensalisme merupakan interaksi yang hanya menguntungkan satu pihak tetapi tidak
merugikan pihak lain.
·
Amensalisme
(Antibiosis) merupakan interaksi organisme dimana
salah satu organisme mengahambet pertumbuhan organisme lain. misal pertumbuhan
jamur yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
4. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem
air Laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan
fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya),
ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika
(sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan
curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C)
sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa
mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan
semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai
pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun
dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan
yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari
daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30
cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi
dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna
(herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara
lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru,
serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan
relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung
letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah
terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar
organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan
kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam
hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus,
dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi
hutan, harimau, dan burung hantu.
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang
mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10
s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah,
bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan
di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin
rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti
konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.
Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang
bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di
dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung
tinggi.Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang
dominan adalah Sphagnum, liken,
tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya,
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang
menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan
yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa
kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
b. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu
tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan
biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup
di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu
dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke
dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi,
seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai
akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air,
tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton
merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan
tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam
mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara
keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan
pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara
habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat
berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
1. Berdasarkan aliran energi, organisme
dibagi menjadi autotrof (tumbuhan),
dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu
karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada
substrat sisa-sisa organisme.
2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme
dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton;
terdiri alas fitoplankton dan zooplankton;
biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak
aliran air.
b. Nekton;
hewan yang aktif berenang dalam air,
misalnya ikan.
c. Neuston;
organisme yang mengapung atau berenang di
permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan
tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung
pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos; hewan
dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat)
atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan remis. Lihat Gambar.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang
dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa,
termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.1. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari
beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
|
Gbr. Berbagai Organisme Air Tawar
Berdasarkan Cara
Hidupnya
|
Di danau terdapat pembagian daerah
berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya
matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah
yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di
danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin
memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di
danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut
danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
a) Daerah
litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari
menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi.Tumbuhannya
merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas
permukaan air.
Komunitas organisme sangat beragam
termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput
dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti
kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari
makan di danau.
b. Daerah
limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas
yang jauh dari tepi dan masih
dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai
fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang
berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama
musim panas dan musim semi.
Zooplankton yang sebagian besar
termasuk Rotifera dan udang-
udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh
ikan-
ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar,
kemudian
ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.
c. Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam,
yaitu daerah afotik danau.
Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi
seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah
limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
d. Daerah
bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau
tempat terdapatnya bentos
dan sisa-sisa organisme mati.
Gbr. Empat Daerah Utama Pada Danau Air Tawar
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan
produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :
a. Danau
Oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau
yang dalam dan
kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik
tidak
produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh
sedikit organisme,
dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
b. Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau
yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif.
Ciri-cirinya
adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan
oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi
danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan.
Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari
sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau
dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan
populasi ganggang atau blooming, sehingga
terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai
oksigen di danau tersebut.
Pengkayaan danau seperti ini disebut “eutrofikasi”. Eutrofikasi
membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
2. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu
arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan
makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air.
Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai berbeda
dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan
komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai
gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar,
sehingga dapat mendukung rantai makanan.
Komposisi komunitas hewan juga berbeda
antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai Man air
tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar
dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni
oleh buaya dan lumba-lumba.
Organisme sungai dapat bertahan tidak
terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis
dorsoventral dan dapat melekat pada batu.
Beberapa jenis serangga yang hidup di
sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air.
c. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan,
pantai, estuari, dan terumbu karang.
1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar
garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik,
karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar
25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air
yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut
daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata
sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak
plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian
atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai
makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan
kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.
1. Menurut kedalamannya, ekosistem air
laut dibagi sebagai berikut.
a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan
daerah yang masih dapat ditembus cahaya
matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
c. Batial merupakan
daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
d. Abisal merupakan
daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari
pantai (1.500-10.000 m).
2. Menurut wilayah permukaannya
secara horizontal, berturut-turut dari
tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai
berikut.
a. Epipelagik merupakan
daerah antara permukaan dengan kedalaman
air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik merupakan
daerah dibawah epipelagik dengan kedalam
an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik merupakan
daerah lereng benua dengan kedalaman
200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya
gurita.
d. Abisalpelagik merupakan
daerah dengan kedalaman mencapai
4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada.
Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal
pelagik merupakan bagian laut terdalam
(dasar). Kedalaman
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele
laut dan
ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai
produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah
memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan
tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin
sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang
berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.
2.
Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan
dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.
Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus
harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi
struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.
Daerah paling atas pantai hanya terendam
saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang,
moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang
tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon
laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut,
bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air
pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta
rumput laut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut dari
daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.
1. Formasi pes caprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae
yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan
berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex
littorius (rumput angin), Vigna,Euphorbia atoto,
dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum
asiaticum (bakung), Pandanus
tectorius (pandan), dan Scaeuola
Fruescens (babakoan).
2. Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk
di dalamnyaWedelia, Thespesia, Terminalia,
Guettarda, dan Erythrina.
Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur,
maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas
merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain
berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai
penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau
antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan
Cerbera.
Jika tanah pasang surut tidak terlalu
basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra,
Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
3. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai
dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas
atau rawa garam.
Salinitas air berubah secara bertahap
mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus
harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari
antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya
antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa
invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin
atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat
mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
4. Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu
komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme
lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat
ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang
(koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat.
Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat
tempat hidup karang lain dan ganggang.
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan
organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi
gurita, bintang laut, dan ikan karnivora
5 .
Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan
1. Rantai Makanan
adalah perjalanan makan dan dimakan dengan urutan tertentu antarmakhluk
hidup .
skema
rantai makanan
Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi.
Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan
maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen.
Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan
tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer
merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.
2. Jaring-jaring Makanan
adalah rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring .
skema
jaring-jaring makanan
3. Jaring-jaring kehidupan
terbentuk dari keterkaitan jaring-jaring makanan yang satu dengan lainnya.
4. Piramida Makanan merupakan gambaran piramida yang menunjukkan
perbandingan makanan antara produsen, konsumen tingkat 1, konsumen tingkat II,
sampai dengan konsumen puncak. di dalam piramida makanan, produsen selalu
menempati posisi dasar piramida. konsumen puncak (karnivora besar), seperti
singa dan elang, selalu menempati puncak piramida.